Cara Menghitung Kelayakan Kredit Rumah (KPR) Agar Gak Nyesel Di Tengah Jalan

A
Admin

14 Juni 2025

โ€ข

3 Views

Cara Menghitung Kelayakan Kredit Rumah (KPR) Agar Gak Nyesel Di Tengah Jalan

Membeli rumah lewat KPR adalah solusi populer di Indonesia. Tapi tahukah kamu, banyak orang akhirnya terjebak cicilan rumah yang terlalu berat karena tidak menghitung kelayakan kreditnya sejak awal?

Sebelum kamu tergiur bunga rendah atau promo DP ringan, pastikan dulu kondisi keuanganmu benar-benar siap. Di artikel ini, kita bahas cara menghitung kelayakan KPR dengan mudah dan praktis, supaya kamu bisa beli rumah dengan tenang dan gak jadi beban di masa depan.

๐Ÿง  Apa Itu Kelayakan Kredit Rumah?

Kelayakan kredit rumah adalah kemampuan finansial seseorang untuk membayar cicilan rumah secara konsisten tanpa mengganggu kebutuhan hidup lainnya. Bank menggunakan beberapa indikator untuk menilai kelayakan ini, seperti rasio utang, penghasilan, usia, dan riwayat kredit.

Tapi bukan cuma bank yang harus menghitung, kamu sebagai calon debitur juga harus sadar diri. Jangan asal lolos BI Checking aja, tapi harus tahu kemampuanmu sendiri.

๐Ÿ“Œ 1. Hitung Rasio Utang terhadap Penghasilan (Debt to Income Ratio)

Ini adalah langkah paling krusial. Bank biasanya menetapkan batas maksimal cicilan bulanan sebesar 30% – 40% dari total penghasilan tetap bulanan.

Rumus sederhananya:

total cicilan / total penghasilan tetap x 100%

Contoh:

  • Gaji bulanan: Rp10.000.000
  • Maka cicilan maksimal yang sehat: 30% x Rp10 juta = Rp3.000.000 per bulan

Kalau cicilan rumah kamu melebihi angka ini, risiko keuangan kamu bakal meningkat, apalagi kalau ada cicilan lain seperti kartu kredit, motor, atau pinjaman online.

๐Ÿ’ฐ 2. Jangan Lupa Biaya Awal KPR

Selain cicilan bulanan, kamu harus siapkan sejumlah dana di awal sebelum rumah bisa resmi kamu miliki, seperti:

  • Uang muka (DP): minimal 10%–20% dari harga rumah
  • Biaya notaris dan AJB: sekitar 1%–2% dari harga rumah
  • Pajak (BPHTB): 5% dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
  • Asuransi jiwa & kebakaran: biasanya diwajibkan oleh bank
  • Provisi & administrasi bank: tergantung kebijakan bank

Kalau kamu beli rumah seharga Rp500 juta, maka bisa jadi kamu perlu siapkan dana awal minimal Rp100 juta. Jangan cuma ngincer cicilan ringan, tapi gak siap dana awalnya.

๐Ÿงฎ 3. Gunakan Simulasi KPR

Sekarang banyak bank dan website properti yang menyediakan kalkulator simulasi KPR. Kamu bisa coba beberapa skenario:

  • Tenor 10, 15, atau 20 tahun
  • Bunga flat vs bunga efektif
  • Cicilan tetap vs cicilan menurun

Dengan simulasi ini, kamu bisa lihat estimasi cicilan dan total bunga yang harus dibayar. Ini membantu kamu ambil keputusan lebih rasional, bukan emosional.

๐Ÿง“ 4. Perhatikan Usia & Rencana Masa Depan

Bank biasanya menetapkan batas usia maksimal saat KPR lunas, yaitu 55–65 tahun tergantung status pekerjaan. Jadi, kalau sekarang usia kamu 35 tahun dan kamu ambil tenor 25 tahun, berarti kamu harus benar-benar siap membayar sampai usia 60.

Pertimbangkan juga rencana jangka panjang:

  • Apakah kamu akan pindah kerja?
  • Punya rencana punya anak atau membiayai sekolah?
  • Ada kemungkinan penghasilan menurun?

Semua ini harus dipikirkan supaya cicilan rumah gak mengganggu hidup kamu di masa depan.

๐Ÿ’ผ 5. Siapkan Dana Darurat & Proteksi Finansial

Punya rumah tapi gak punya dana darurat itu ibarat naik motor tanpa helm. Risiko!

Minimal kamu harus punya dana darurat 3–6 bulan pengeluaran tetap, termasuk cicilan KPR. Jadi kalau sewaktu-waktu kehilangan pekerjaan atau penghasilan menurun, kamu masih bisa bayar cicilan tanpa panik.

Jangan lupa, asuransi jiwa dan kesehatan juga penting, terutama kalau kamu satu-satunya pencari nafkah di keluarga.

๐Ÿ” 6. Cek Rekam Jejak Kredit (SLIK OJK)

Bank akan menilai riwayat kredit kamu lewat SLIK OJK (dulu BI Checking). Tapi kamu juga bisa cek sendiri secara gratis di situs resmi OJK. Pastikan kamu tidak punya tunggakan atau catatan buruk.

Kalau kamu pernah telat bayar cicilan motor, tagihan kartu kredit, atau pinjaman online, ini bisa memengaruhi persetujuan KPR kamu.

โœ… Kesimpulan

Mengajukan KPR bukan hanya soal apakah kamu "disetujui oleh bank", tapi juga soal apakah kamu sanggup membayar dengan nyaman selama bertahun-tahun. Hitung dulu kelayakan finansialmu sebelum mengajukan, dan jangan hanya tergiur promosi.

Ingat: Rumah ideal bukan cuma soal lokasi dan desain, tapi juga soal ketenangan pikiran saat membayar cicilannya.