Pahami BI Checking dan Dampaknya terhadap Pengajuan KPR
Saat mengajukan KPR, kamu akan melewati proses pengecekan histori kredit, yang dikenal dengan istilah BI Checking. Banyak pengajuan KPR ditolak gara-gara masalah di sini. Maka penting banget untuk memahami apa itu BI Checking dan bagaimana cara menjaga skor kredit tetap sehat.
Apa Itu BI Checking?
BI Checking adalah proses pengecekan riwayat kredit individu oleh lembaga keuangan. Dulunya dilakukan oleh Bank Indonesia, kini proses ini sudah beralih ke SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) milik Otoritas Jasa Keuangan.
Di dalamnya tercatat semua data pinjamanmu: KPR, kartu kredit, kredit kendaraan, pinjaman online, dan lainnya—termasuk apakah kamu rutin membayar tepat waktu atau sering menunggak.
Kenapa Bisa Menghambat KPR?
Saat bank mengecek BI Checking dan menemukan kamu punya catatan buruk—seperti sering telat bayar atau bahkan gagal bayar—mereka akan menganggap kamu berisiko tinggi. Akibatnya, pengajuan KPR bisa ditolak, atau bunganya dibuat lebih tinggi.
Kategori Kolektibilitas Kredit
- Kol 1: Kredit lancar (aman)
- Kol 2: Tunggalan 1–90 hari (masih bisa ditoleransi)
- Kol 3: Tunggakan 91–120 hari (berisiko)
- Kol 4: Diragukan (kredit bermasalah)
- Kol 5: Macet (biasanya ditolak otomatis)
Cara Mengecek BI Checking Sendiri
Kamu bisa cek status BI Checking gratis lewat idebku.ojk.go.id. Daftar akun, unggah dokumen (KTP), lalu tunggu laporan SLIK OJK dikirimkan via email.
Tips Menjaga Skor Kredit Tetap Sehat
- Bayar cicilan tepat waktu, jangan tunggu jatuh tempo
- Gunakan kartu kredit secara bijak, hindari limit penuh
- Hindari punya terlalu banyak pinjaman aktif
- Periksa laporan kredit secara berkala untuk menghindari kesalahan data
BI Checking yang bersih akan mempermudah pengajuan KPR dan membuat kamu lebih dipercaya oleh bank. Jadi, sebelum apply KPR, pastikan kamu sudah cek kondisi keuangan dan histori kreditmu terlebih dulu.
Cari rumah idaman dengan proses KPR yang mudah? Jelajahi pilihan propertinya di rumahku.vercel.app!